Selasa, 11 Januari 2011

Dahlan Iskan : sosok . .



Bergaya Pemimpin Tiongkok, Dahlan Live Chat dengan Karyawan

JAKARTA --Suasana di ruang Pre Function, Kantor Pusat PLN di Jalan Trunojoyo, Blok M, Jakarta Selatan, kemarin pagi (31/12) meriah. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan membuat kejutan dengan mengenakan baju dan topi bergaya pemimpin revolusi Tiongkok, Mao Zedong, dalam acara Live Chat With Dahlan Iskan.

Live Chat adalaah salah satu media komunikasi secara langsung direktur PLN dengan karyawan. Tema live chat yang diangkat sesuai dengan CEO Note yang ditulis Dahlan Iskan sehari sebelumnya, yakni ’’Tahun 2011, Tahun Cangkul yang Dalam’’. CEO Note tersebut bercerita tentang apa yang harus dilakukan oleh insan PLN di tahun 2011.

’’Selamat pagi di Indonesia Barat dan selamat siang di Indonesia Timur...,” sapanya. Seketika beberapa karyawan menyapa kembali melalui layar laptop.

Antusiasme karyawan yang mengikuti live chat  juga membuat beberapa kali laptop yang digunakan menjadi hang dan lemot. Dahlan pun nampak tak sabar. ’’Ayo… ayo… mana lagi yang harus saya jawab?” teriak Dahlan, yang membuat para moderator menjadi agak grogi.

Pertanyaan yang ditanyakan karyawan pun sangat bervariasi. Ada yang serius, konyol, maupun curhat. ’’Pak, di note Bapak tahun 2011 tidak mau lagi dipusingkan dengan hal-hal tetek bengek, justru kalau masih ada manajer cabang atau ranting bakal diganti. Kalau di luar Jawa sudah dapat jatah trafo distribusi yang melimpah belum Pak seperti di Jawa? Kok kita masih merasa mendapatkan trafo sebagai sesuatu yang langka ya?” tanya salah seorang karyawan.

’’Hermansyah, khusus untuk Anda, tolong jawab di sini: sekarang ini Anda perlu berapa trafo. Jam ini juga akan saya kirim!’’ janji Dahlan.

Ada pula pertanyaan yang menggunakan bahasa asing, ’’Overlevenden vieren het nieuwe jaar 2011, kunnen we geen verandering voor de toekomst te maken IndonesiĆ« meer licht dan onze naties geallieerde.’’ (Selamat memasuki tahun baru 2011, kita tidak bisa mengubah untuk masa depan untuk membuat Indonesia lebih ringan dari negara lain).

Tidak jelas, Dahlan mengerti atau tidak, tapi dia tetap membalas, ’’Het nieuwe jaar juga. leven gevaar...wo hen ai niii,” yang langsung memancing tawa semua orang yang ikut menonton live chat ini.

Tak terasa 1 jam 30 menit telah terlewati, Dahlan Iskan pun menutup forum dengan menuliskan, ’’Aduuuuhhhh kok waktunya habis ya... padahal masih mau terus menjawab. Tapi begitulah alam, tergantung waktu. Kita akhiri dulu chatting ini sampai di sini. Maaf bagi yang belum terjawab. Akan saya baca semua pertanyaan yang belum terjawab itu. Selamat mencangkul dalam-dalam dan selamat tahun baru!’’

Dalam live chat itu Dahlan didampingi Direktur Operasi Indonesia Timur Harry Jaya Pahlawan, Direktur Perencanaan Nasri Sebayang, Direktur Bisnis dan Manajemen Resiko Murtaqi Syamsuddin, Direktur Operasi Jawa Bali Ngurah Adnyana, Direktur Keuangan Setio Anggoro Dewo, dan Direktur Operasi Indonesia Timur  Vickner Sinaga.

Live chat bertujuan untuk menampung aspirasi dan menjadi salah satu media komunikasi dengan karyawan. Tema yang diangkat sesuai dengan CEO Note yang sehari sebelumnya telah disebarkan ke karyawan di seluruh Indonesia dengan judul ’’Tahun 2011, Tahun Cangkul yang Dalam’’. CEO Note tersebut bercerita tentang apa yang harus dilakukan oleh insan PLN pada 2011. (lum/jpnn/ari)

1 komentar:

  1. DAHLAN Iskan saya kenal hanya dari media massa. Sosoknya terkesan sederhana. Cerdas. Sukses dalam memimpin. Apalagi kini menempati posisi strategis mengelola kementerian yang membawahi perusahaan beraset lebih dari Rp 2.500 triliun. Wow!
    Pada 2010 total aset 141 BUMN mencapai sekitar Rp2.505 triliun. Sedangkan pendapatan BUMN sebesar Rp 1.129 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 93 triliun.
    Hari ini, Minggu (1/1/2012) saya melihat sosok yang terkenal sebagai pebisnis media cetak itu, bicara soal sepeda motor. Dia bicara dalam artikel ’2012 Revolusi Ekonomi Sepeda Motor’ di koran Pontianak Post, edisi Minggu, 1 Januari 2012. Secara utuh saya membaca artikelnya di situs www.jppn.com.
    Saya berkesimpulan, Dahlan Iskan memahami betul pentingnya sepeda motor sebagai alat transportasi alternatif.

    Pertanyaannya, apakah masyarakat dipaksa terus mencari alternatif? Kemana tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan transportasi publik?
    Walau artikel Pak Dahlan Iskan tidak terkait dengan jabatannya sebagai Menteri BUMN, semoga disisi lain, beliau juga menangkap aspirasi rakyat. Saya selaku pemotor aktif, merasa pentingnya pemerintah menyediakan transportasi publik yang aman, nyaman, selamat, terjangkau, dan tepat waktu.
    Rasanya tidak mustahil pak Dahlan Iskan bisa memanfaatkan perannya yang membawahi BUMN transportasi, seperti PT Kereta Api Indonesia, untuk mewujudkan aspirasi masyarakat.
    Industri sepeda motor sudah memberi solusi, kapan Bapak memberi solusi buat transportasi publik? Salam hormat saya untuk Bapak.

    BalasHapus