Selasa, 21 Desember 2010

Hari Ibu . . . . . . . ( 2 )

Atit Tresnawati, Superwoman Keluarga Rohali

Ajarkan Disiplin, Biasakan Bangun Subuh

Mungkin, tidak banyak orang yang mengenal Atit Tresnawati, sosok ibu kelahiran Tasikmalaya, 2 Februari 1946. Orang mungkin lebih familier dengan anak-anaknya seperti Yuanita Rohali, 43, maupun Alya Rohali, 34.

Yuanita memiliki karir moncer di dunia bisnis. Jabatan chief financial officer (CFO) atau direktur keuangan di PT Bakrie & Brothers Tbk empat tahun disandangnya. Saat ini, dia menduduki kursi CFO di PT Bumi Resources Minerals, perusahaan lain yang juga berada di bawah naungan Grup Bakrie.
Begitu pula Alya Rohali. Karirnya moncer di dunia hiburan tanah air. Sukses menyabet gelar Putri Indonesia pada 1996, Alya kemudian tampil dalam beberapa sinetron. Belakangan, dia eksis sebagai salah seorang pembawa acara atau presenter top di tanah air.

Nah, Atit Tresnawati adalah ibu sekaligus sosok penting di balik sukses yang diraih dua putrinya itu. ’’Sebagai ibu, impian terbesar saya adalah melihat anak-anak sukses dan bahagia. Alhamdulillah,’’ tuturnya saat ditemui Jawa Pos di rumah putrinya, Yuanita Rohali, di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Minggu lalu (12/12).

Yuanita merupakan anak sulung di antara lima bersaudara, sedangkan Alya adalah putri keempat. Namun, bukan hanya Yuanita dan Alya yang sukses dalam karir mereka. Anak kedua Atit, Ruliantina Rohali, berkarir sebagai psikolog di Jakarta.

Anak ketiga, Dina Andini, saat ini menjabat corporate secretary PT Benakat Petroleum Tbk, perusahaan di bidang minyak dan gas. Si bungsu, Mohammad Kemal, berkarir di Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas).
Apa resep khusus untuk mendidik anak-anak hingga meraih sukses? Mendengar pertanyaan itu, Atit hanya tersenyum. ’’Tidak ada rahasia atau resep khusus. Biasa saja. Mungkin satu hal yang dulu selalu saya bersama almarhum suami (Rohali Sani) tekankan pada anak-anak saat mereka masih kecil, yakni soal akhlak. Kami ajarkan kepada mereka tentang kejujuran, empati kepada sesama, saling menolong, dan disiplin waktu,’’ tuturnya.

Saat kecil, kata Atit, Yuanita dan empat adiknya memang mendapat pendidikan agama cukup intens. Mereka diwajibkan mengikuti pengajian di Madrasah Al Azhar tiga kali seminggu. Tak hanya itu, setiap Minggu malam, Atit mendatangkan guru ngaji ke rumah untuk mendidik anak-anak mereka.
Selain itu, Yuanita dan adik-adiknya diajari disiplin. Atit menyebutkan, bangun saat subuh dan salat berjamaah sudah menjadi kebiasaan keluarga mereka. Dengan bangun pagi, tutur dia, anak-anak punya waktu luang untuk mempersiapkan kegiatan mereka.

Menurut dia, disiplin juga menjadi faktor penting untuk memupuk kemandirian anak-anak. ’’Kami tidak berasal dari keluarga kaya. Suami saya dulu PNS di Ditjen Migas Departemen ESDM (kini Kementerian ESDM). Kami ajari anak-anak agar tidak bermanja-manja, harus mandiri,’’ tegasnya.
Atit mengakui, dalam hati kecilnya terkadang juga tebersit rasa kasihan kepada anak-anaknya. Sebab, saat masih kecil, mereka harus menjalani seabrek kegiatan. Tak jarang anak-anaknya ogah-ogahan.
’’Biasa lah, anak-anak kadang bandel, kadang mogok (ngaji). Tapi, saya tidak pernah mengancam atau memukul. Sebab, begitu kita pukul, pertama, anak mungkin akan takut. (Dipukul) kedua, mereka akan angkat kepala. (Dipukul) ketiga, mereka akan melawan,’’ paparnya.

’’Karena itu, kalau boleh saya berpesan kepada semua orang tua, terutama ibu, jangan suka memukul anak. Jangan mengajarkan kekerasan. Didik mereka pelan-pelan, sentuh kesadaran mereka. Memang butuh waktu, tapi itu akan jauh lebih baik,’’ sambungnya.

Ajaran tentang nilai-nilai kesabaran di keluarga Rohali tersebut diuji saat Alya Rohali maju dalam kontes kecantikan sejagat Miss Universe pada 1996. Peristiwa itu memicu kontroversi luas di tanah air. Atit masih ingat betul suasana saat itu. ’’Saya tahu, sejak kecil Alya memang tertarik pada dunia entertainment. Kami mendukungnya. Pesan kami, ya harus jaga diri. Juga, jangan sampai meninggalkan pendidikan,’’ ujarnya.

Ketelatenan dan kesabaran Atit benar-benar membekas dalam ingatan anak-anaknya. ’’Dulu, waktu SD, SMP, dan SMA, saya menjadi pelajar teladan DKI. Sejak kecil, saya juga bisa pidato, mengaji, menari, main piano. Itu semua berkat ibu,’’ cerita perempuan 64 tahun tersebut.
Alya mungkin termasuk sedikit di antara artis yang peduli terhadap pendidikan. Selain gelar sarjana hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta, dia melanjutkan pendidikan di program S-2 Manajemen Komunikasi FISIP Universitas Indonesia. Saat ini, dia menempuh studi kenotariatan di Universitas Indonesia. ’’Beliau adalah sosok ibu yang komplet, superwoman lah,’’ komentar Alya tentang sang ibu.

Meski kini tidak didampingi suami, Atit patut berbangga mampu membesarkan lima anaknya dan mengantar mereka sukses meraih karir. Sang suami, Rohali Sani, menghadap Yang Mahakuasa pada 11 Oktober 2009. Atit pun bisa menikmati masa tuanya dengan bahagia. Putra-putrinya memberinya 12 cucu yang lucu-lucu. (owi/c5/dwi)

keterangan foto : Yuanita Rohali saat ditemui di Kediamannya di Jl. H. Taisir No.90, Kemanggisan, Jakarta, Minggu (12/12). fotografer : fredrik tarigan (jawa pos)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar